NAZILA UMAR ALHABSYI
Abstrak: Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peseta didik secara aktif
mengengmbangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan
dll. Tujuan pendidikan memuat gambaran tentang nilai–nilai yang baik, benar,
dan indah dalam kehidupan. Pendidikan memiliki dua fungsi yaitu memberi arah
kepada segenap kegiatan pendidikan dan
merupakan sesuatu yang ingin dicapai dalam pendidikan. Pendidikan yang efektif adalah suatu pendidikan
yang memungkinkan peserta didik untuk dapat belajar dengan mudah, menyenangkan
dan dapat tercapai tujuan sesuai dengan yang diharapkan. Dengan demikian,
pendidik (dosen, guru, instruktur, dan trainer) dituntut untuk dapat
meningkatkan keefektifan pembelajaran agar pembelajaran tersebut dapat berguna. Komponen dan Saling Hubungan antara
Komponen dalam Sistem PendidikanPendidikan sebagai sebuah sistem terdiri dari
sejumlah komponen.
Kata
kunci : pendidikan,
A.
PENDAHULUAN
Bagi kita
warga negara yang baik diartikan selaku pribadi yang tahu hak dan
kewajibansebagai warga negara, dan ini ditetapkan dalam UUD 1945 pasal 27 yang
menyatakan bahwa segala warga negara bersamaan kehidupannya di dalam hukum
dan pemerintahandan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tak ada
kecualinya. Pengertian SistemSistem dapat diartikan sebagai suatu kesatuan
integral dari sejumlah komponen. Komponen-komponen tersebut satu sama lain
saling berpengaruh dengan fungsinyamasing-masing, tetapi secara fungsi
komponen-komponen itu terarah pada pencapaiansatu tujuan (yaitu tujuan dari
sistem).
B.
METODE
Metode yang digunakan dalam
penulisan artikel ini adalah studi pustaka, dimana penulis mencari
sumber-sumber dari warnet untuk ditelaah.
C. HASIL DAN PEMBAHASAN
a.
Dasar Pemikiran
Artikel
ini di buat untuk dapat memahami bagaiman menjadi sebagai seorang guru dalam
dunia pendidikan yang Batasan tentang pendidikan yang dibuat oleh para ahli
beraneka ragam, dan kandungannya berbeda yang satu dari yang lain. Perbedaan
tersebut mungkin karena orientasinya, konsep dasar yang digunakan, aspek yang
menjadi tekanan, atau karena falsafah yang melandasinya.
b.
Pengertian Pendidikan
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peseta didik secara aktif mengengmbangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan dll.
1. Batasan tentang Pendidikan
Batasan
tentang pendidikan yang dibuat oleh para ahli beraneka ragam, dan kandungannya
berbeda yang satu dari yang lain. Perbedaan tersebut mungkin karena
orientasinya, konsep dasar yang digunakan, aspek yang menjadi tekanan, atau karena
falsafah yang melandasinya yaitu sebagai berikut:
· Pendidikan sebagai Proses transformasi Budaya
· Pendidikan sebagai Proses Pembentukan Pribadi
· Pendidikan sebagai Proses Penyiapan Warganegara
· Pendidikan sebagai Penyiapan Tenaga Kerja
· Pendidikan Menurut GBHN 1988(BP 7 pusat, 1990: 105)
2.
Tujuan dan proses Pendidikan
a. Tujuan pendidikan
Tujuan pendidikan memuat gambaran tentang nilai-nilai yang baik,
luhur, pantas, benar, dan indah untuk kehidupan.
b. Proses pendidikan
Proses
pendidikan merupakan kegiatan mobilitas segenap komponen pendidikan oleh
pendidik terarah kepada pencapaian tujuan pendidikan, Kualitas proses
pendidikan menggejala pada dua segi, yaitu kualitas komponen dan kualitas
pengelolaannya , pengelolaan proses pendidikan meliputi ruang lingkup makro,
meso, mikro.
3.
Konsep Pendidikan Sepanjang Hayat (PSH)
Konsep ini akan dikemukakan secara rinci
karena mendasari arah baru dunia pendidikan. Sebagai konsep yang lebih
ilmiah dan sekaligus sebagai gerakan global yangmerambah ke berbagai negara
memang baru dirasakan pada tahun 70-an. Pada zamannabi Muhammad Saw, 14 abad
yang lampau, ide dan konsep itu telah disiarkannya dalam bentuk suatu
imbauan; tuntutlah ilmu sejak dibuaian hingga ke liang lahat.
Implikasi Pendidikan Sepanjang Hayat
Dengan diterimanya konsep PSH. Sebagai konsep dasar pendidikan maka sifat
kodrati pendidikan, yaitu upaya memperoleh bekal untuk mengatasi masalah
hidup sepanjanghidup lebih menembus dan menjiwai penyelenggaraan semua sistem
pendidikan yangada, yang sudah melembaga maupun yang belum. Pendidikan
berlangsung dari masa bayi(bina balita) sampai dengan pendidikan diri sendiri
pada masa manula. Terdapat pula cirri-ciri PSH.
4.
Kemandirian dalam belajar
a. Arti dan prinsip yang melandasi
b. Alasan yang menopang
c.
Unsur-Unsur Pendidikan
Proses
pendidikan melibatkan banyak hal yaitu:
1. Subjek yang dibimbing
(peserta didik).
2. Orang yang membimbing
(pendidik).
3. Interaksi antara
peserta didik dengan pendidik (interaksi edukatif).
4. Ke arah mana
bimbingan ditujukan (tujuan pendidikan).
5. Pengaruh yang
diberikan dalam bimbingan (materi pendidikan).
6. Cara yang digunakan
dalam bimbingan (alat dan metode).
7. Tempat dimana
peristiwa bimbingan berlangsung (lingkungan pendidikan).
d. Pendidikan Sebagai Sistem
1. Pengertian Sistem
Sistem adalah suatu kebulatan keseluruhan yang kompleks atau
terorganisir; suatu himpunan atau perpaduan hal-hal atau bagian-bagian yang
membentuk suatu kebulatan/keseluruhan yang kompleks atau utuh.
2. Komponen dan Saling Hubungan antara
Komponen dalam Sistem Pendidikan.
3. Hubungan Sistem
Pendidikan dengan Sitem Lain dan Perubahan Kedudukan dari Sistem
4. Pemecahan masalah pendidikan secara
sistematik.
Pemecahan masalah
pendidikan secara sistematik dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a. Cara memandang sistem
b. Masalah berjenjang
c. Analisis sitem pendidikan
d. Saling hubungan antarkomponen
e. Hubungan sitem dengan suprasistem
f. Keterkaitan antara pengajaran dan pendidikan
g. Pendidikan prajabatan
(preservice education) dan pendidikan dalam jabatan (inservice education) sebagai
sebuah sistem.
h. Pendidikan formal, non-formal, dan
informal sebagai sebuah sistem.
5. Lembaga Pendidikan Sebagai Sistem Sosial
Lembaga
/ lingkungan pendidikan adalah tempat dilaksanakan kegiatan pendidikan. Di
Indonesia dikenal istilah tiga pusat pendidikan yang terdiri dari:
·
LP keluarga
·
LP sekolah
·
LP masyarakat
Masing-masing
LP ini mempunyai tugas dan tanggung jawab yang berbeda dalam menjalankan
kegiatan pendidikan, namun kegiatannya saling menunjang dan punya tujuan yang
sama: mewujudkan tujuan pendidikan.Hal ini menunjukan bahwa lembaga pendidikan
sebagai sistem sosial, artinya bahwa lembaga pendidikan tidak dapat dipisahkan
pada lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.
e.
Sistem
Pendidikan
Nasional
1.
Pengertian Sistem Pendidikan
Nasional
Menurut sunarya (1969) pendidikan
nasional adalah suatu sistem pendidikan yang berdiri diatas landasan dan
dijiwai oleh filsafah hidup suatu
bangsa dan tujuanya bersifat mengabdi kepada kepentingan dan cita-cita nasional
bangsa. Sistem pendidikan nasional adalah keseluruhan komponen pendidikan yang
saling terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional.
Pengertian yang 1ebih jelas mengenai pendidikan, pendidikan na-siona1 dan sistem pendidikan nasiona1 dapat dijumpai dalam Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Dalam undang-undang ini pendidikan didefinisikan sebagai "Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara” ( Pasal 1, ayat 1 ).
Pengertian yang 1ebih jelas mengenai pendidikan, pendidikan na-siona1 dan sistem pendidikan nasiona1 dapat dijumpai dalam Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Dalam undang-undang ini pendidikan didefinisikan sebagai "Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara” ( Pasal 1, ayat 1 ).
2.
Tujuan Pendidikan Nasional
Dalam Undang-Undang RI nomor 20 tahun 2003 tentang sistem
pendidikan nasional disebutkan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggunng
jawab .
3. Realisasi Sistem Pendidikan Nasional dan
Permasalahannya
a. Realisasi Sistem Pendidikan Nasional
b. Masalah-Masalah Pendidikan Yang Ada Sekarang
c. Usaha-usaha ke arah pemecahan masalah
f. Kelembagaan, Program Dan Pengelolaan
Pendidikan
a.
kelembagaan Pendidikan
Ditinjau dari
segi kelembagaan maka penyelenggaraan pendidikan di indonesia melalui dua jalur yaitu:
1.
Jalur pendidikan Sekolah
2.
jalur pendidikan luar sekolah
b. Jenis
Program Pendidikan
Jenis
pendidikan yang termasuk pendidikan sekolah yaitu:
1.
Pendidikan Umum
2.
Pendidikan Kejuruan
3.
Pendidikan Luar Biasa
4.
Pendidikan kedinasan
5.
Pendidikan Keagamaan
6.
Pendidikan akademik
7.
Pendidikan Propesional
c.
Jenjang Pendidikan
1.
Pendidiksn Prasekolah
2.
Pendidikan Dasar
3.
Pendidikan Menegah
4.
Pendidikan Tinggi
d. Kurikulum
Untuk mencapai
tujuan Pendidikan nasional disusunlah kurikulum yang memperhatikan tahap perkembangan peserta
didik dan kesesuaian dengan lingkugan,
perkembangan ilmu pengetahuan, sesuai dengan jenjang masing-masing satuan
pendidikan. Menurut Simanjuntak (1989) mengemukakan bahwa dalam menyusun
kurikulum perlu memperhatikan :
1.
dasar dan tujuan sisitem pendidikan nasional
2.
Dasar dan tujuan lembaga pendidikan
3.
Tujuan kurikuler komponen pendidikan
4.
Tujuan dan Struktur instruksional/ pengajaran
5.
Keperluan pembaruan aspek-aspek yang diperlukan
6.
tahap-tahap perkembangan anak didik
g. Pegelolaan Sistem pendidikan Nasional
1. pengelolaan
sistem pendidikan nasional pada umumnya diserahkan oleh presiden kepada
depertemen / mentri
2. dalam
hal tertentu pengelolaan npendidikan nasional yang mengandung kekhususan
diserahkan kepada depertemen, badan pemerintah lain
3. dalam
mengelola pendidikan nasional presioden dibantu oleh dewan pendidikan nasional.
D. PENDAPAT
PENULIS
Berdasarkan pemahaman artikel diatas, saya
berpendapat bahwa untuk mencapai suatu tujuan pendidikan yang baik dan
layak kita harus membuat alokasi dana
pendidikan yang memadai dengan meletakkan pembangunan pendidikan sebagai
perioritas pertama.
E. PENUTUP
Ø Kesimpulan
Pendidikan
adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peseta
didik secara aktif mengengmbangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan dll. Tujuan pendidikan memuat gambaran tentang nilai–nilai
yang baik, benar, dan indah dalam kehidupan. Pendidikan memiliki dua fungsi
yaitu memberi arah kepada segenap kegiatan
pendidikan dan merupakan sesuatu yang ingin dicapai dalam pendidikan.
Pendidikan yang efektif adalah suatu pendidikan yang memungkinkan
peserta didik untuk dapat belajar dengan mudah, menyenangkan dan dapat tercapai
tujuan sesuai dengan yang diharapkan. Komponen dan Saling Hubungan antara Komponen dalam Sistem
PendidikanPendidikan sebagai sebuah sistem terdiri dari sejumlah komponen.
Ø Saran
Saran saya dalam artikel ini untuk semua pembaca, apabila
kita menginginkan suatu pendidikan berjalan sesuai dengan tujuan maka kita
harus meningkatkan
alokasi dana pendidikan yang memadai dengan meletakkan pembangunan pendidikan
sebagai perioritas pertama.
- DAFTAR RUJUKAN
Sumber 1 diakses kamis,20-09-2012 13:5
Sumber 3 diakses kamis,20-09-2012 14:15
Tidak ada komentar:
Posting Komentar